EnglishFrenchGermanItalianPortugueseRussianSpanish
BTCClicks.com Banner

Aceh dikenal telah melahirkan banyak pahlawan wanita. Tercatat ada nama Cut Nyak Meutia, Cut Nyak Dhien, Cut Nyak Aisyah, Pocut Meurah Intan, Pocut Biheu, Cutpo Fatimah, Teungku Fakinah, Pocut Baren, dan masih banyak lagi. Pocut Baren yang menjadi bahasan tulisan ini merupakan wanita bangsawan yang lahir pada tahun 1880 di Tungkop, Kecamatan Sungai Mas, Read the rest of this entry…

Share
none

Laksamana Keumalahayati merupakan wanita pertama di dunia yang pernah menjadi seorang laksamana. Ia lahir pada masa kejayaan Aceh, tepatnya pada akhir abad ke-XV. Berdasarkan bukti sejarah (manuskrip) yang tersimpan di University Kebangsaan Malaysia dan berangka tahun 1254 H atau sekitar tahun 1875 M, Keumalahayati berasal dari keluarga bangsawan Aceh. Belum ditemukan catatan sejarah secara pasti yang menyebutkan kapan tahun kelahiran dan tahun kematiannya. Diperkirakan, masa hidupnya sekitar akhir abad XV dan awal abad XVI.

Read the rest of this entry…

Share
none

Pocut Meurah Intan adalah puteri keturunan keluarga bangsawan dari kalangan kesultanan Aceh. Ayahnya Keujruen Biheue. Pocut Meurah merupakan nama panggilan khusus bagi perempuan keturunan keluarga sultan Aceh. Ia juga biasa dipanggil dengan nama tempat kelahirannya. Biheue adalah sebuah kenegerian atau ke-uleebalangan yang pada masa jaya Kesultanan Aceh berada di bawah Wilayah Sagi XXXI Mukim, Aceh Besar. Setelah krisis politik pada akhir abad ke-19, Read the rest of this entry…

Share
none

Cut Mutia bernama lengkap Cut Nyak Meutia. Ia salah satu pahlawan nasional dari Tanah Rencong selain Cut Nyak Dien, Teuku Umar, Teuku Cik Di tiro dan tokoh lainnya. Seperti pejuang Aceh lainnya, Cut Mutia terkenal dengan keberanian, keteguhan jiwa dan daya juangnya. Beliau lahir di Pirak, Keureutoe, Aceh Utara tahun 1870 dan wafat di Alue Kurieng 24 Oktober 1910. Makamnya juga terletak di Alue Kurieng.

Read the rest of this entry…

Share
none

Cut Nyak Dhien (ejaan lama: Tjoet Nja’ Dhien, Lampadang, Kerajaan Aceh, 1848 – Sumedang, Jawa Barat, 6 November 1908; dimakamkan di Gunung Puyuh, Sumedang) adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan Belanda pada masa Perang Aceh. Setelah wilayah VI Mukim diserang, ia mengungsi, sementara suaminya Ibrahim Lamnga bertempur Read the rest of this entry…

Share
none

Donate for this blog

Suka dengan blog ini? Anda ingin menyumbang untuk pengembangan? Silahkan klik gambar berikut untuk menyumbang.

Link Exchange

Waktu Shalat



D'BC Network









Statistik





Free counters!
Custom Search





               


Popular Post

Categories