Pacuan kuda tradisional digelar setiap tahun di Kabupaten Gayo Lues. Kebiasaan yang jadi budaya Gayo sejak 1912. Pacuan kuda merupakan salah satu atraksi menarik dari kebudayaan di tanah Gayo. Pacuan kuda tradisional Gayo ini, sudah ada sejak jaman Belanda, yaitu sejak tahun 1912, saat Indonesia masih di jajah oleh Kolonial Belanda. Dahulu, pada pacuan kuda ala Gayo tersebut dilaksanakan setiap musim panen padi.

Pacuan kuda tradisional Gayo ini tergolong unik. Pasalnya yang menjadi joki bukan orang dewasa, tapi justru anak-anak usia 9 sampai 11 tahun dan mereka tidak pernah berlatih secara rutin untuk menunggang kuda. Walaupun usia mereka masih tergolong anak-anak, tapi nyali mereka boleh diadu. Atraksi Pacuan Kuda tradisional ini benar-benar teramat tradisional sekali, antara lain: kuda yang tidak dilengkapi pelana, joki yang tidak menggunakan alas kaki dan tidak menggunakan pelindung kaki, serta pakaian joki pun seadanya. Kegiatan tradisional ini sangat digemari oleh penduduk sekitar di kabupaten Gayo Lues karena setiap kegiatan ini diadakan penonton yang datang jumlahnya bisa ribuan orang.

Share