Burung Pinggai merupakan karya Hamzah Fansuri yang dipengaruhi oleh Mantiq al-Tayr karangan Farid al-Din Attar (lebih kurang tahun 1229 M). Dalam T. Iskandar (1996:320) hikayat ini telah disebut dalam daftar naskah-naskah dalam koleksi Isaak de Saint Martin (1696). Dalam hikayat ini, Burung Pinggai bukanlah nama burung yang sebenarnya seperti jenis-jenis burung di dalam dunia fauna. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak dijumpai jenis burung yang bernama pinggai. Dalam (Braginsky, 1993:137) burung pinggai hanyalah berupa tamsilan pengarang.

Berikut cuplikan Hikayat Burung Pinggai:

Burung yang sangat indah-indah
Demikian bunyinya:
Ada suatu kabar
Dari sidang pendeta
Akan bidadari cendera wasa
Didalam sorga
Ialah yang bernama Si Burung Pinggai
Dikarangkan bunga diberikan
Dipakai kepada Si Burung Pinggai
Burung yang maha indah-indah
Burung maha budiman
Burung bijaksana
Burung permainan Nabi Allah
Burung sangkaran sidang anbia
Dan arifin, dan ‘asyikin
Burung kekasih Nabi Allah
Burung kekasih siding budiman
Burung tambata sidang anbia
Burung permainan sidang aulia
Burung asuhan sidang budiman
Burung maha bijaksana
….

Share